Rabu, 30 Juli 2014


Masih ingatkah kalian dengan kejadian yang menimpa Pesawat dengan nomor penerbangan MH370 milik Malaysia Airlanes ini menghilang sejak 8 Maret 2014 lalu?
Hingga saat ini belum ada petunjuk pasti yang menemukan dimana keberadaan pesawat dan seluruh penumpah beserta awak kru yang ada di dalamnya. Ada yang menyebutkan bahwa pesawat ini tenggelam di dasar Samudra Hindia, tapi kenyataannya hingga saat ini pun belum ditemukan tanda tanda keberadaan pesawat tersebut. Salah seorang paranormal Indonesia, Ki Joko Bodo berkata "Pesawat Malaysia itu masuk ke alam ghaib saat pintu alam ghaib terbuka sehingga takkan di temukan oleh manusia". Ada juga yang berspekulasi bahwa pesawat tersebut di sembunyikan oleh Amerika Serikat. Mana yang benar?
Entahlah, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan atas kejadian ini.

Disamping hal tersebut, terdapat beberapa lagu yang menjadi soundtrack Pesawat Malaysia ini. Dan salah satunya yang saya suka adalah lagu yang berjudul "Don't Give Up". Berikut lagu dan liriknya.

Don't Give Up


It's been 3 days now
Still no clue where you are
Please let us know
You're safe and sound

They say you're gone
"Prepare for the worst"
But they don't know you
We won't give up

We won't give up on you
So please don't give up on us
We're waiting here for you
To safely come back home 
So please come back home
Oh please come back home

Your smiles haunt our thoughts
There's nothing we can do
We try to be strong
Don't leave us on our own

You said you're coming back
So we know you will
They can say what they want
We know you will

We won't give up on you
So please don't give up on us
We're waiting for you
To safely come back home
So please come back home
Oh please come back home

Lord, let them be safe
Please don't take them away
Please let them come back
Their time isn't up yet

We won't give up on you
So please don't give up on us
They say you're gone
But you'll be coming home
Oh please come back home
Yes please come back home
Yes please come home
Yes please come back home

Kamis, 24 Juli 2014

Huh Gak - Hello

[Romanization - English - Indonesian]



Uri he eo jimyeon andwe janha. Uri ibyeol hagin ireu janha.
We can’t break up- It’s too early for separation for us.
Kita tidak bisa berpisah-Masih terlalu dini untuk memisahkan diri kita.

Ireohke nal, tteona gamyeon andwae yo.
You can’t just leave me like this.
Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini.

Naega haji mot han mal deuri ajik neomu manheunde.
There’s so much that I didn’t say yet.
Begitu banyak yang aku belum katakan.

Idaero nal, tteona kajima seyo.
Please don’t leave me like this.
Tolong jangan meninggalkanku seperti ini

Geudae igi ttaemune nan.Because it’s you, I’m-
Karena itu kau, aku-

Jeongmal geudae yeotgi ttaemune nan.Because it was you, I-
Karena itu kau, aku-

Idaero neun, idaero neun nan andwae yo.
I can’t go on like this.
Aku tidak bisa terus begini.

Naega sara ganeun iyu neun ojik geudae ppunijyo.The reason I live is only you.
Alasan mengapa aku hidup hanyalah kamu.

Jebal nareul tteona kaji mara yo.
Please don’t leave me.
Tolong jangan tinggalkan aku.

Geudae neun nae sarang, geuri un nae sarang.
You are my love, my love that I long for.
Kamu yang aku cinta, cintaku yang kurindukan.

Nal sarang haetdeon saram, ijen neun manjil su eobt jiman.
You’re the person that used to love me. Now I can’t touch you but.
Kau orang yang dulu mencintaikuSekarang aku tidak bisa menyentuh kamu, tetapi.

Naega geuri un mankeum, geudae do geuri un gayo.Will you long for me as much as I long for you?
Akankah kamu merindukanku sebanyak aku merindukanmu?

Naega michil deushi, sarang haetdeon geu saram.The person that I loved crazily.
Orang yang aku cintai dengan gila.

Hello.

Sarang haetgi ttaemune nan.
Because I loved you, I’m-
Karena aku mencintaimu, aku-
Jeongmal sarang haetgi ttaemune nan.Because I really loved you, I’m-
Karena aku benar-benar mencintaimu, aku-

Jugeul mankeum, jugeul mankeum himdeu ne yo.Suffering to the point of death, to the point of death.
Penderitaan sampai ke titik kematian, sampai ke titik kematian.

Jukji mot hae sara gago itneun naega bo ina yo.Can you see me dying and not alive?
Dapatkah kamu melihatku meninggal dan tidak lagi hidup?

Jebal naege dashi dorawa jwo yo.Please come back to me.
Tolong datang kembali padaku.

Geudae neun nae sarang, geuri un nae sarang.
You are my love, my love that I long for.
Kamu yang aku cinta, cintaku yang kurindukan.

Nal sarang haetdeon saram, ijen neun manjil su eobt jiman.
You’re the person that used to love me. Now I can’t touch you but.
Kau orang yang dulu mencintaikuSekarang aku tidak bisa menyentuh kamu, tetapi.

Naega geuri un mankeum, geudae do geuri un gayo.
Will you long for me as much as I long for you?
Akankah kamu merindukanku sebanyak aku merindukanmu?

Naega michil deushi, sarang haetdeon geu saram.
The person that I loved crazily.
Orang yang aku cintai dengan gila.

Gyeou idaero kkeut nal georamyeon.
If it was going to end like this.
Jika itu akan berakhir seperti ini.

Jeongmal majimak iramyeon.
If this is really the end.
Jika ini benar-benar akhirnya.

Jigeum dora ga geuttaero seoro mollat deon geuttaero.
I want to go back to the time when we didn’t know each other.
Aku ingin kembali ke waktu ketika kita tidak mengenal satu sama lain.

Neomu neujeo beorimyeon, neomu neujeo beorimyeon.
If it’s too late, if it’s too late.
Jika itu terlambat, jika itu terlambat.

Naega sara ganeun ge neomu himi deureo nal beorilkka bwa.
I think I'll finish myself because living is too hard.
Aku pikir aku akan menyelesaikan diriku sendiri karena hidup ini terlalu keras.

Gyeou idaero kkeut nal georamyeon.
If it was going to end like this.
Jika itu akan berakhir seperti ini.

Jeongmal majimak iramyeon.
If this is really the end.
Jika ini benar-benar akhirnya.

Jigeum dora ga geuttaero seoro mollat deon geuttaero.
I want to go back to the time when we didn’t know each other.
Aku ingin kembali ke waktu ketika kita tidak mengenal satu sama lain.

Neomu neujeo beorimyeon, neomu neujeo beorimyeon.
If it’s too late, if it’s too late.
Jika itu terlambat, jika itu terlambat.

Naega sara ganeun ge neomu himi deureo nal beorilkka bwa.
I think I'll finish myself because living is too hard.
Aku pikir aku akan menyelesaikan diriku sendiri karena hidup ini terlalu keras.


sc : Yuki 13

Bagi kalian yang ingin mendownload MVnya, ini nih saya kasih

Jumat, 04 Juli 2014


Free Pascal merupakan sebuah software untuk menjalankan program dalam bahasa Pascal. Software ini sangat sederhana, mudah digunakan juga. Saya pernah mendapatkan mata kuliah Pemrograman Dasar yang menggunakan Free Pascal ini. Jika kalian ingin mendownloadnya, monggo di DOWNLOAD .

Ini beberapa program yang pernah saya bahas di blog, semoga bermanfaat bagi kalian

  1. Program Dasar
  2. Program Volume Balok
  3. Program Menentukan Posisi Nilai Maksimum
  4. Program Menghitung Jumlah Nilai Yang Sama
  5. Program Konversi dari Hari ke Tahun,Bulan,Hari


program darihari;
uses crt;

var
        jumlahhari:integer;
        hari:integer;
        bulan:integer;
        tahun:integer;
        sisahari:integer;
begin
clrscr;
        write('Masukkan jumlah hari yang akan di konversi : '); readln(jumlahhari);
                 tahun:=jumlahhari div 365;
                 sisahari:=jumlahhari mod 365;
                 bulan:=sisahari div 30;
                 hari:=sisahari mod 30;
        writeln('Hasil konversi dari ',jumlahhari,' hari adalah ',tahun,' tahun ',
                bulan,' bulan ',hari,' hari ');
        readln();
end.


program banyakmuncul;
uses crt;

const
        sampai =10;

var
        jumlah:integer;
        isi: array [1..sampai] of integer;
        banyak:integer;
        i:integer;
        x:integer;

begin
clrscr;

        repeat
        write('Input Jumlah Angka : '); readln(jumlah);
        until jumlah<=sampai;

        for i:=1 to jumlah do
        begin
        write(i,'. Angka : '); readln(isi[i]);
        end;

        writeln('');
        write('Input Nilai X : '); readln(x);

        banyak:=0;
        for i:=1 to jumlah do
                begin
                if (isi[i]=x) then
                        begin
                        banyak:=banyak+1;
                        end;
                end;




         writeln('Nilai ',x,' Berjumlah ',banyak);
         readln();

end.


program maksimum;
uses crt;

const
        batas=5;
var
        jumlah:integer;
        isi:array [1..batas] of integer;
        i:integer;
        max:integer;
        posisi:integer;

begin
clrscr;
        repeat
        write('Masukkan Batas Bilangan Yang Diinputkan : '); readln(jumlah);
        until (jumlah<=batas);

        for i:=1 to jumlah do
        begin
        write(i,'. Angka = '); readln(isi[i]);
        end;

        max:=isi[1];
        for i:=2 to jumlah do
        if isi[i] > max then
        max:=isi[i];


        for i:=1 to jumlah do
        if isi[i] = max then
        posisi:=i;

        writeln('');
        writeln('Bilangan Maksimum Adalah              : ',max);
        writeln('Bilangan Maksimum Terletak Pada Nomor : ',posisi);
        readln();

end.

Seperti ini nih kalau programnya di run

Kamis, 03 Juli 2014

Kali ini saya akan membahas tentang program dasar dari bahasa Pascal. Langsung saja check it out!


  • Menampilkan String

program hellodos;
uses crt;

begin
        clrscr;
        writeln ('hello');
end.



  • Menampilkan Bilangan Integer

program integer;
var
        jumlah:byte;
begin
        jumlah:=200;
        writeln('nilai jumlah=',jumlah);

end.

Mudah bukan? Awalnya memang mudah, seterusnya susah kalau tidak di pahami secara baik-baik. Semoga bermanfaat.
Apa kabar kawan? Sudah beberapa hari ini tidak posting di blog nih hehe
Sebelumnya saya sudah pernah membahas tentang Pemrograman dalam Turbo Prolog serta dalam Bahasa C. Nah kini saya akan membahas tentang Pemrograman Bahasa Pascal. Untuk permulaan, check it out!

program balok;
uses crt;

var
        panjang:integer;
        lebar:integer;
        tinggi:integer;
        volume:integer;
begin
        writeln('PROGRAM MENGHITUNG VOLUME BALOK');
        write('Panjang Balok : '); readln(panjang);
        write('Lebar Balok : '); readln(lebar);
        write('Tinggi Balok : '); readln(tinggi);

        volume:=panjang*lebar*tinggi;
        writeln('Volume Balok : ',volume);
end.

Segitu aja dulu kawan blogger, semoga bermanfaat.
     Indonesia adalah negara yang sangat beraneka ragam dengan budayanya dan Indonesia juga merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya manusianya masih sangat rendah dalam hal pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65). Di Indonesia banyak ditemukan permasalahan tentang pendidikan yang diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Tidank Kecurangan saat Ujian Nasional
Ketika Ujian Nasional berlangsung, banyak fakta di lapangan yang menunjukkan adanya kecurangan yang terjadi secara sistematik di berbagai sekolah. Bukan hanya siswa yang terlibat tapi juga para gurunya. Alasan yang paling mendasari beberapa guru melakukan kecurngan adalah perasaan tidak siap jika sekolahnya ternyata nanti mendapati  banyak siswanya yang tidak lulus dalam Ujian Nasional. Jika hal itu terjadi, maka akan memperngaruhi akreditasi sekolah. Selanjutnya masalah akreditasi ini akan berpengaruh terhadap berkurangnya daya tarik siswa untuk sekolah disana. Fakta yang didapat dari seorang guru yang dipaksa untuk memberi kelonggaran sewaktu ujian di sebuah sekolah yang diawasinya agar para siswa bisa sedikit leluasa mendapatkan bocoran jawabannya. Masalah penerapan kejujuran yang tidak tegas diterapkan di sekolah merupakan bahaya laten. Pengaruhnya akan membentuk karakter siswa yang suka menipu dan curang. Ketika besar nanti bisa jadi karakter ini yang akan mendorongnya menjadi seorang koruptor.

  • Kualitas Guru yang Masih Rendah

Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga saat ini dari 2,92 juta guru baru sekitar 51% yang berpendidikan S1 atau lebih, sedangkan sisanya belum berpendidikan S1. Begitu juga dari persyaratan sertifikasi, hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertfikasi, sedangkan 861.670 guru lainnya belum memenuhi syarat sertiffikasi. Dari segi penyebarannya, distribusi guru tidak merata. Kekurangan gutu untuk sekolah di perkotaan, desa, dan daerah terpencil masing-masing adalah 21%, 37% dan 66%. Sedangkan secara keseluruhan Indonesia kekurangan guru sebanyak 34%. Sementara di banyak daerah terjadi kelebihan guru. Belum lagi pada tahun 2010-2015 ada sekitar 300.000 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses belajar.

  • Kualitas Kurikulum
Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65). Mengingat sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Karena fokus pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru. Terlebih jika inti kurikulum yang digunakan berbeda dengan kurikulum lama sehingga mengakibatkan penyesuaian proses pembelajaran yang cukup lama.

  • Kualitas Infrastruktur
Dari dulu hingga sekarang masalah infrastruktur pendidikan masih menjadi hantu bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan untuk perbaikan sedangkan proses perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak atau tidak layak dilakukan secara sporadis sehingga tidak kunjung selesai. Berdasarkan data Kemendiknas, secara nasional saat ini Indonesia memiliki 899.016 ruang kelas SD namun sebanyak 293.098 (32,6%) dalam kondisi rusak. Sementara pada tingkat SMP, saat ini Indonesia memiliki 298.268 ruang kelas namun ruang kelas dalam kondisi rusak mencapai 125.320 (42%). Bila dilihat dari daerahnya, kelas rusak terbanyak di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 7.652, disusul Sulawesi Tengah 1.186, Lampung 911, Jawa Barat 23.415, Sulawesi Tenggara 2.776, Banten 4.696, Sulawesi Selatan 3.819, Papua Barat 576, Jawa Tengah 22.062, Jawa Timur 17.972, dan Sulawesi Barat 898.

  • Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya. Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu Pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit. Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005). Dari APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan. Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin. Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda Kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), Pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi. Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.


Dari sekian banyak permasalahan pendidikan di Indonesia, dibutuhkan solusi yang tepat agar tidak ada lagi permasalahan pendidikan di Indonesia. Adapaun soslusi yang dapat di tempuh adalah sebagai berikut :
  • Untuk membatu mengatasi masalah pendidikan dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menjaring kerjasama untuk memperoleh dana pendidikan, dan menggalang dukungan untuk pendidikan yang lebih baik. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberbaiki kualitas pendidikan di Indonesia mengingat tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, lembaga tersebut melakukan pendampingan kepada guru-guru di Indonesia dan pemberian apresiasi lebih kepada guru-guru kreatif. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan kompetensi guru dengan model pendampingan berupa seminar, lokakarya, konsultasi, pelatihan dan praktek. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang didukung oleh pemerintah dan pihak terkait. Lembaga tersebut juga memediasi masyarakat, pendidik, dan pihak terkait lainnya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dalam memperbaiki kurikulum pendidikan. Diharapkan dengan adanya lembaga ini, ide-ide kreatif untuk memperbaiki kurikulum pendidikan dapat tertampung dan pemerintah dapat mempertimbangkan ide masyarakat untuk kebijakan yang dibuat. Dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinan guru, kepala sekolah, dan pengelola sekolah, lembaga tersebut melakukan pendampingan guna mewujutkan manajemen sekolah yang baik. Proses yang dilakukan berupa konsultasi, lokakarya, dan pelatihan ditunjukan kepada guru, staf dan pimpinan sekolah. Pihak manajemen sekolah diharapkan mampu membawa sekolah yang dipimpinnya untuk berkembang dan meraih prestasi yang diharapkan. Lembaga perantara tersebut juga berperan membantu manajemen sekolah untuk mengembangkan kerjasama dengan instansi-instansi terkait guna memperoleh dana pengembangan infrastruktur sekolah.Tidak hanya itu, lembaga tersebut juga dapat menggalang dana dari sponsor untuk perbaikan bangunan sekolah yang hampir rusak di wilayah terpencil. Dukungan masyarakan, lembaga sosial, dan lembaga pers memiliki fungsi dalam meningkatkan pemahaman pentingnya pendidikan melalui penyebaran informasi. Oleh karena itu, lembaga tersebut mempunyai tugas untuk meningkatkan dukungan tersebut dengan cara bekerja sama dengan pihak masyarakat, lembaga sosial, dan pers. Dengan demikian informasi seputar perbaikan mutu pendidikan di Indonesia dapat tersalurkan dengan mudah.
  • Guru sangat memiliki peran dalam dunia pendidikan. Ruh pendidikan sesungguhnya terletak dipundak guru. Bahkan, baik buruknya atau berhasil tidaknya pendidikan hakikatnya ada di tangan guru. Sebab, sosok guru memiliki peranan yang strategis dalam ”mengukir” peserta didik menjadi pandai, cerdas, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Anies Baswedan menilai guru merupakan ujung tombak masalah pendidikan Indonesia, sebab edukasi merupakan proses interaksi antarmanusia. ”Jika kita memperhatikan kualitas, distribusi dan kesejahteraan guru, saya rasa kita bisa menyelesaikan sebagian masalah pendidikan di Indonesia,” kata Anies Baswedan. Seorang guru yang baik adalah mereka yang memenuhi persyaratan kemampuan profesional baik sebagai pendidik, pengajar maupun pemimpin. Di sinilah letak pentingnya standar mutu profesional guru untuk menjamin proses belajar mengajar dan hasil belajar yang bermutu. Pendidikan yang berkarakter harus lebih ditekankan bukan pendidikan yang berorientasi kepada nilai. Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik. Yang tidak kalah penting adalah peran orang tua dirumah harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Dan masalah infrastruktur yang saat ini belum mumpuni dan materi pendidikan juga harus lebih diperhatikan pemerintah. Apabila semua ini dapat terlaksana maka sistem pendidikan Indonesia dapat melahirkan generasi-generasi yang unggul dan berakhlak mulia.